Kamis, 05 Januari 2017

MODUL 2 PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Tags


Image result for pembelajaran di sekolah dasar

    I            Kegiatan Belajar 1, Pengertian Belajar
A.     Pengertian Belajar
Menurut definisi lama, Yang dimaksud dengan belajar adalah menambah dan mengumpulkan pengetahuan. Yang di utamakan dalam definisi ini adalah penguasaan pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektual, sedangkan sikap dan keterampilan diabaikan.
Pendapat modern yang muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku ( a change in behaviour ) . Ernest R. Hilgard (1948) menyatakan bahwa learning is the process by which an activity originates or is changed through training procedures ( whether in the laboratory or in the natural environment ) as distinguished from changes by factor not atrisutable tp training. Jadi, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajara adalah proses pengalaman (learning is Experiencing ), artinya belajar itu suatu prosesinteraksi antara individu dengan lingkungan.Definisi belajar yang umum diterima saat ini adalah bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman  individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
B.   Hakikat Belajar
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be. Learning to know adalah belajar untuk mengetahui yang menjadi target dalam belajar adalah adanya proses pemahaman sehingga belajar tersebut dapat mengantarkan siswa untuk mengetahui dan memahami substansi materi yang dipelajarinya.
Learning to do artinya belajar untuk berbuat, yang menjadi target dalam belajar adalah adanya proses melakukan atau proses berbuat, dalam hal ini siswa harus mengerjakan, menerapkan, menyelesaikan persoalan, melakukan eksperimen, penyelidikan, penemuan, pengamatan, simulasi dan sejenisnya.
Learning to live together  artinya belajar untuk hidup bersama, yang menjadi target dalam belaajar adalah  siswa mempunyai kemampuan untuk hidup bersama atau mampu hidup dalam kelompok.
Learning to be artinya belajar untuk menjadi, yang menjadi target dalam belajar adalah mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan kemampuannya.
C.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yaitu :
1.    Faktor dari dalam diri siswa(Intern)
yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa
2.    Faktor dari luar diri siswa (ekstern).
yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik ( termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksana pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh  terhadap proses maupun hasil belajar sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Guru harus memiliki kompetensi dasar yang disyaratkan dalam profesi guru.
      II            Kegiatan belajar 2, Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar.
A.       Karakteristik Proses Pembelajaran di Kelas Dasar
1.        Teoari belajar
ada beberapa faktor yang dapat dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar.
a.       Teori belajar disiplin mental
Karakteristik teori belajar mental menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental seperti daya yang untuk mengamati, menaggapi, mengingat dan berpikir dan sebagainya yang dapat dilatih dan didisiplinkan.
b.      Teori belajar asosiasi
Teori belajar asosiasi yaitu pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis.
c.       Teori Insight
Menurut teori Insight adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang bersifat eksploratif, imajinatif, dan kreatif.
d.      Teori belajar Gestalt
Menurut teori  belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karenanya belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudian melihat bagian-bagiannya yang mengandung makna dan hubungan.
2.        Tipe belajar
Menurut Gagne ada 8 tipe belajar yang dapat dilakukan siswa, yaitu :
   a.    Signal learning ( belajar melalui isyarat )
   b.    Stimulus-respon learning ( belajar melalui rangsangan tindak balas)
   c.    Chaining learning (belajar melalui rangkaian )
   d.   Verbal association learning ( belajar melalui perkaitan verbal )
   e.    Discrimination learning ( belajar melalui membeda-bedakan)
   f.     Concept learning (belajar melalui konsep)
   g.   Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
   h.   Problem solving learning ( belajar melalui pemecahan masalah)
3.        Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut.
Gagne (1979) menyebutkan ada 5 tipe hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa yaitu : 1). Motor skills, 2). Verbal information, 3) intelectual skills, 4). Attitudes 5). Cognitive strategies.
B.       Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar.
Perkembangan siswa Sekolah Dasar usia 6-12 tahun yang termasuk pada perkembangan masa pertengahan (middle childhood ) memiliki fase-fase yang unik dalam perkembangannya yang menggambarkan peristiwa penting bagi siswa yang bersangkutan. Dapat perkembangan siswa dapat dilihat dari aspek perkembangan berikut.
1.      Perkembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat berat, tinggi badan, dan perkembangan motorik. Siswa pada tingkat Sekolah Dasar, kemampuan motoriknya mulai lebih halus dan terarah ( refined motor skills),tetapi berat badan siswaa laki-laki lebih ramping dari pada siswa perempuan karena masa adolesen perempuan lebih cepat dari pada laki-laki.
2.      Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat Sekolah Dasar sudah terasa ada pemisahan kelompok jenis kelamin (separation of the sexes) seingga dalam pengelompokan, siswa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal kurang sesuai menurut kriteria pengelompokan belajar.
3.      Perkembangan Bahasa
Pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis. Dilihat  dari cara siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mampu menggunakan bahasa yang halus dan kompleks.
4.      Perkembangan kognitif
Piaget mengemukakan bahwa pada usia Sekolah Dasar siswa akan memiliki kemampuan berpikir operasional kongkret (concrete operational) yang disebut pula sebagai masa performing operation. Pada tahap ini siswa sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi.
5.      Perkembangan Moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa Sekolah Dasar adalah kemampuan bertindak menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu berorientasi pada orang lain yang dianggap berbuat baik. Bahwa siswa akan melakukan tindakan yang baik apabila orang lain yang dianggap berbuat baik.
6.      Perkembangan Ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa Sekolah Dasar dapat dilihat dari kegiatan ungkapan bermain dan kegiatan seni (art) siswa sekoah dasar sudah menyadari aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina hobinya.
7.      Aspek-aspek Inteligensi
Aspek-aspek inteligensi dapat ditumbuhkembangkan pada setiap siswa. Dikenal 7 jenis inteligensi dalam kehidupan sehari-hari. Inteligensi itu tidak berfungsi sendiri-sendiri tetapi setiap individu memiliki campuran yang unik dari ke 7 inteligensi tersebut. Aspek-aspek inteligensi tersebut adalah iteligensi linguistik, logis-matematis, spasial, musik, fisik-kinestetik, intrapribadi, dan interpribadi.
8.      Aspek kebutuhan Siswa
Secara umum ada dua kebutuhan siswa : 1) psiko-biologis yang dinyatakan dalam keinginan, minat, tujuan, harapan dan masalahnya; 2) sosial  yang berkaitan dengan tuntutan lingkungan masyarakat, biasanya menurut pandangan orang dewasa.


   III            Kegiatan belajar 3 : karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar
Bebarapa karakterstik pembelajaran di sekolah Dasar yaitu :
                      A.  Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Esensi pembelajaran dikelas rendah adalah pembelajaran kongkret yaitu  suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa  yang berkenaan dengan fakta dan kejadian di sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran konkret lebih sesuai bila diberikan pada siswa dikelas rendah (kelas 1, 2, 3) Sekolah Dasar.
Karakteristik yang harus dipahami dalam pembelajaran di kelas rendah yaitu proses belajar yang harus dikembangkan secara interaktif. Stimulus-respons pembelajaran. Sementara itu karakteristik aktivitas siswa kelas rendah Sekolah Dasar masih relatif kurang terfokus dalam konsentrasi, kecepatan belajar dan aktivitas belajar sehingga hal ini memerlukan kegigihan guru untuk mengupayakan pembelajaran ke arah proses belajar yang efektif.
                     B.  Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) Sekolah Dasar adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan konsep, dan generalisasi hingga penerapannya ( menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi).
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi Sekolah Dasar, diantaranya : tanya jawab, latihan, atau drill, belajar kelompok, observasi, atau pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri. Di kelas tinggi, siswa dapat dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktivis, artinya siswa dibimbing untuk mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, dan menyimpulkan sendiri atau berkelompok tetang substansi yang dipelajarinya.






EmoticonEmoticon