Rabu, 23 Maret 2016

PERKEMBANGAN TASAWUF DI INDONESIA

Tags



PERKEMBANGAN TASAWUF DI INDONESIA

1)        Masuknya Tasawuf ke Indonesia
Sejak Masuknya islam ke Indonesia, unsur  tasawuf  telah mewarnai kehidupan keagamaan masyarakat. Untuk itu tentang sejarah pemikiran tasawuf di Indonesia, Aceh menempati posisi pertama dan strategis, karena nantinya akan mewarnai perkembangan tasawuf di Indoensia secara keseluruhan. Diantara para pelopor berkembangnya aliran tasawuf di Indonesia, sebagaimana yang disebutkan dibeberapa literatur diantaranya adalah :  Nuruddin Araniri ( wafat tahun 1658 M ), Abdur Rauf As Sinkili (1615 -1693 M ), Muhammad Yusuf Al Makkasary ( 1629-1699 M ). Mereka ini belajar di kota Makkah.

2)        Tokoh Pemikiran Tasawuf di Indonesia
a.    Syeikh Hamzah Fansuri,
Gurunya beliau Ibrahim Bin Hasan al- Kurani (Madinah), Keahlian beliau terletak pada bidang ilmu fiqh, tasawuf, mantiq, sejarah, filsafat, dan sastra. Beberapa buku-buku syairnya, antara lain; Syair Burung Pingai, Syair Dagang, Syair Pungguk, Syair Sidang Faqir, Syair Ikan Tongkol, dan Syair Perahu. Adapun karangan-karangannya dalam bentuk kitab ilmiah, antara lain; Asrarul ’Arifin, Fii Bayaani ’Ilmis Suluuki wat Tauhid, Syarbul ’Asyiqin, Al- Muhtadi, Ruba’i Hamzah al  Fansur.
b.    Syeikh Nawawi al- Bantani,
Abdurrahman Mas’ud menyebut dia sebagai ”Kiai Intelektual Ensiklopedi”. Ilmu yang dia ajarkan hampir semua cabang ilmu agama Islam seperti fiqh, tauhid, tata bahasa Arab, dan bahkan tafsir Al-Qur’an. Banyak murid belajar tafsir kepadanya, diantaranya adalah K.H Hasyim Asy’ari (pendiri NU dan Pahlawan Nasional), K.H Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan Kiai Kholil Bangkalan (tokoh kharismatik dari Madura). Mereka kemudian meminta syekh untuk membukukan tafsir Al-Qur’an yang dia ajarkan kepada mereka. Kitab tafsirnya pada akhirnya terbit dan dikenal sebagai Tafsir Marah Labid atau Tafsir al-Munir atau Tafsir an-Nawawi.
Nawawi menampilkan tasawuf yang moderat antara hakikat dan syariat. Dalam formulasi pandangan tasawufnya tampak terlihat upaya perpaduan antara fiqh dan tasawuf.Bagi Nawawi Tasawuf berarti pembinaan etika (Adab).
c.    Syeikh H. Abdul Malik Karim  Amrullah (HAMKA)
Konsep-konsep tasawuf yang diterangkan Hamka sangat dinamis. Ia memahami tasawuf dengan pemahaman yang lebih tepat dengan roh dan semangat ajaran Islam. Hamka tidak memahami tasawuf sebagaimana gerakan tarekat dan sufistik pada umumnya. Tasawuf model Hamka ini menandingi tasawuf tradisional yang cenderung membawa bibit-bibit ke-bid’ah-an, khurafat, dan kesyirikan. Tahun 1962 Hamka mulai menafsirkan Al-Qur’an, yakni “Tafsir Al-Azhar” 30 juz (5 jilid). Bulan Juli 1975, Musyawarah Alim Ulama Seluruh Indonesia dilangsungkan. Hamka dilantik sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia
d.   Walisongo
Aliran tasawuf yang berkembang pada zaman Wali Songo dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu:
 a.   Tasawuf Sunni
Tasawuf Sunni adalah bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan Al-Qur'an dan Al Hadits secara ketat, serta mengaitkan ahwal (keadaan) dan maqamat (tingkat rohaniah) mereka pada dua sumber tersebut Dalam tasawuf sunni terdapat tiga langkah utama yang yang harus dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT :
·      Senantiasa mengawasi jiwa (muraqabah) dan menyucikannya dari segala kotoran.
·       Memperbanyak zikrullah.
·         Zuhud di dunia, tidak terikat dengan dunia dan gemarkan akhirat.
b.  Tasawuf Falsafi
 Tasawuf Falsafi adalah sebuah konsep ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan (ma'rifat) dengan pendekatan rasio (filsafat) hingga menuju ke tingkat yang lebih tinggi, bukan hanya mengenal Tuhan saja (ma'rifatullah) melainkan yang lebih tinggi dari itu yaitu wihdatul wujud (kesatuan wujud).
e.    Syeikh Siti Jenar
Salah satu bagian ajaran yang disampaikan Syek Siti Jenar adalah ajaran "Sangkan Paraning Dumadi" artinya asal dari segala ciptaan. Menurut Syek Siti Jenar bahwa pangkal dari segala ciptaan adalah Dzat Wajibul Wujud yang tak terdefiniskan yang diberi istilah "awang uwung" (Ada tetapi Tidak Ada, Tidak Ada tetapi Ada) yang keberadaannya hanya mungkin ditandai oleh kata "tan kena kinaya ngapa" yang disebut dalam Al Quran "Laisa Kamitslihi Syaiun" artinya " tidak bisa dimisalkan dengan sesuatu”
Perkembangan taswuf di Indonesia mempunyai hakikat tujuan yakni islamisasi penduduk Indonesia yang masih menganut kepercayaan tradisional yang bersifat animisme, dinamisme dengan pengaruh mistiknya, sementara itu tasawuf digunakan oleh para wali untuk mengadakan pendekatan dengan masyarakat. Perkembangan tasawuf bukan hanya di pulau jawa akan tetapi di pulau-pulau lain kepulauan nusantara.
SOAL PERTANYAAN MAKALAH 1II :
1)        Ceritakan awal masuk Tasawuf pertama kali di Indonesia !
Jawaban :
Tasawuf merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pengkajian islam di Indonesia, Irak, Palestina dan lain-lain. Sejak Masuknya islam ke Indonesia, unsur  tasawuf  telah mewarnai kehidupan keagamaan masyarakat, bahkan hingga saat inipun, nuansa tasawuf masih kelihatan menjadi bagian yang tidak terhapuskan dari pengalaman keagamaan kaum muslim di Indonesia.
Bila membicarakan tentang sejarah dan pemikiran tasawuf di Indonesia, Aceh memainkan peran yang sangat penting. karena Aceh merupakan wilayah yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah Indonesia khususnya , umumnya dengan Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan negara Semenanjung Malaya. Untuk itu tentang sejarah pemikiran tasawuf di Indonesia, Aceh menempati posisi pertama dan strategis, karena nantinya akan mewarnai perkembangan tasawuf di Indoensia secara keseluruhan.
2)        Siapakah tokoh sufi Indonesia yang membuat Tafsir al-Munir atau Tafsir an-Nawawi
Jawaban :                                                                
Syeikh Nawawi al- Bantani yang membuat Tafsir al-Munir atau Tafsir an-Nawawi

3)        Jelaskan perbedaan tasawuf sunni dan tasawuf falsafati!
Jawaban :
tasawuf falsafi metode pendekatannya sangat berbeda dengan tasawuf sunni, kalau tasawuf sunni lebih menonjol kepada segi praktis, sedangkan tasawuf falsafi menonjol kepada segi teoritis sehingga dalam konsep-konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio dengan pendektan-pendekatan filosofis, yang ini sulit diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam, bahkan bisa dikatakan mustahil.


EmoticonEmoticon